A. Besi adalah unsur kimia dengan nomor atom 26 dan masa atom 55,847 yang
merupakan logam berwarna putih keperakkan dengan titik lebur 535° C dan titik didih kurang lebih 3.000°C dikenal
sejak jaman prasejarah. Logam berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari.
B. Karakteristik besi : besi adalah logam yang paling banyak dan paling
beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
·
Kelimpahan besi dikulit bumi cukup
besar
·
Pengolahannya relatif mudah dan
murah
·
Besi mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan dan mudah dimodifikasi
C. Kelebihan dan kekurangan
-
Kelebihan :
·
Tidak dimakan rayap
·
Hampir tidak memiliki perbedaan
nilai muai dan susut
·
Bisa di daur ulang
·
Dibanding stainless steel lebih
murah
·
Dibanding beton lebih lentur dan
ringan
·
Dibanding alunmunium lebih kuat
-
Kekurangan
Salah satu
kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah
besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu
mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
D. Klasifikasioleh pabrik dengan tungku peleburan skala besar
1. Besitua kelas A : ketebalan minimal 6mm dan jenis barangnya antara
lain, besi IWF/H-Beam, pipa, besi beton, plate, rail kereta, blok mesin, rantai
kapal. Kondisinya biasa, tidak terlalu banyak karat atau lapisan cat.
2. Besitua kelas B : ketebalan minimal 3 – 5 mm dan jenis barangnya adalah
plate tipis, potongan plate, velg mobil, sisa pemotongan coil. Dengan kondisi
tdk terlalu banyak karat dan lapisan cat.
3. Besitua kelas C : ketebalan minimal 2 - 3 mm dan jenis barangnya antara
lain, kawat seling, seng pabrik, paku, plat body mobil bekas, drum oli.
4. Besitua kelas D : ketebalan minimal 1 – 2 mm dan jenis barang nya
adalah sisa serutan, kaleng susu, seng berkarat, kawat halus, velg sepeda.
5. Besitua kelas K : dinilai sebagai besi kelas khusus, terdiri dari scrap
besi padat ataupun solid. Dinilai khusus karena semua barang adalah sama (satu
jenis)
6. Besitua kelas A1 : ketebalan 5mm keatas yang dicampur bentuknya dan
mempunyai zat non besi
7. Besitua kelas A2 : jika dalam satu muatan besi terdapat besi padat yang
kurang dari 5mm dan zat non besi berkisar antara 1% - 2%
8. Besitua kelas A3 : ketebalannya berkisar antara 3 – 5mm,
zat karat yang terlihat banyak.
9. Besitua kelas B1 : merupakan besi tipis antara 2 – 3 mm dan mengandung
zat non besi sekitar 1%
10. Besitua kelas B2 : besi tipis dengan ukuran 1 – 2 mm , lapisan cat dan
karat berkisar 2%
11. Besitua kelas B3 : berukuran kurang lebih sama dengan B2 , namun ini
lebih banyak mengandung zat kabon.
12. Besitua kelas GR-1 : merupakan gram yang masih kasar dan agak panjang,
memiiki karang dipermukaan
13. Besitua kelas GR-2 : berbentuk bubut seperti pasir
14. Besitua kelas KL : adalah kelas kaleng karena pada semua bagian
permukaan besi menempel seperti cat, krom, kertas, dll.
Klasifikasi besi
cor/tuang :
1. Kelabu : gray cast iron, berbentuk grafit pipih
2. Putih : fasa karbon sebagai semenit
3. Nodular: warna kelabu, sifat lunak, bentuk grafit bulat
4. Bintik : intermediet antara besi cor kelabu dan putih
5. Chill : warna putih, sebagiannya warna kelabu
6. Mampu tempa : hasil laku panas besi cor putih,bentuk grafit bulat,
sifat lunak, ductile.
2.
KAWAT
A. Pengertian
Kawat adalah benda yang
terbuat dari logam yang panjang dan lentur. Kawat
merupakan bendar penhantar listrik. Kawat
mempunyai banyak bentuk dan ukuran. Kawat yang digunakan untuk menghantar
listrik biasa dibungkus dengan kulit yang terbuat dari karet yang biasa disebut
kabel.
B. Karakteristik
a. Keras dan kaku
b. Mudah di bentuk
c. Lebih fleksibel dibanding bahan lainnya
d.
C. Kelebihan
dan kekurangan
3.
KAYU/BALOK
A. Pengertian
Kayu adalah bahan
yang kita dapat dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) yang termasuk
vegetasi alam, merupakan bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Dan juga merupakan bahan
mentah yang akan diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi
B. Karakteristik
1. Kekuatannya berbanding lurus dengan berat jenisnya dan arah serat
2. Kadar air rata-rata kayu indonesia : 12 – 20 %
3. Bagian-bagian kayu :
-
Kulit luar, lapisan yang berada
paling luar dan dalam keadaan yang kering berfungsi sebagai pelindung bagian
dalam
-
Kulit dalam, lapisan yang
disebelah dalam kulit luar yang bersifat basah dan lunak, berfungsi mengangkut
bahan makanan dari daun ke bagian lain
-
Kambium, lapisan yang berada
disebelah kulit dalam, jaringan ini ke dalam membentuk kayu baru, sedangkan ke
luar membentuk sel-sel kulit
-
Kayu gubal, berfungsi sebagai
pengangkut air dan zat makanan
-
Kayu teras, berasal dari kayu
gubal, biasanya bagian-bagian sel yang sudah tua dan kosong ini terisi zat-zat
lain berupa zat ekstrasi.
-
Galih/hati, bagian ini mempunyai
umur paling tua karena ini ada dari sejak permulaan kayu itu tumbuh
-
Garis teras, jari-jari retakan
yang timbul akibat penyusutan pada waktu pengeringan yang tidak teratur.
4. Penyusutan – arah serat :
Paling besar pada
arah tangensial (7%) pada arah radial sekitar 5%
Perbedaan
penyusutan pada ke-2 arah menyebabkan:
-
Pembengkokkan
-
Lengkung busur
-
Lengkung mangkok
-
Puntiran
5. Warna kayu, dipengaruhi oleh tempat di dalam batang, umur pohon dan
kelembaban udara
6. Higroskopik, yaitu sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Masuknya
air ke dalam kayu menyebabkan berat kayu bertambah. Sifat ini berhubungan
dengan sifat mengembang dan menyusut kayu.
7. Tektur kayu yaitu ukuran relatif dari sle-sel kayu
8. Sifat mengembang dan menyusut kayu. Kayu akan mengembang bila kadar
airnya naik dan menyusut jika kadar airnya turun. Besar pengembangan dan
penyusutan tidak sama pada semua arah.
9. Sifat mekanik kayu , meliputi :
-
Kuat tarik, yaitu kekuatan kayu
untuk menahan gaya yang berusaha menarik kayu itu. Kuat tarik kayu sejajar
serat lebih besar dibandingkan kuat tarik tegak lurus serat
-
Kuat tekan, yaitu kemampuan kayu
dalam menahan bebantekan. Kuat tekan sejajar serat biasanya lebih besar
darikuat tekan tegak lurus serat
-
Kuat geser, yaitu kemampuan kayu dalam
menahan beban geser. Kuat geser sejajar serat biasanya lebih kecil dari kuat
geser tegak lurus serat
-
Kuat lentur, yaitu kemampuan kayu
dalam menahan beban lentur
-
Kuat belah, yaitu kemampuan kayu
dalam menahan beban yang berusaha membelah kayu
10. Sifat kimia kayu: selulose, lignin, dan zat ekstraktif
C. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan :
a. Murah dan mudah dikerjakan
b. Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah
c. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik (bersifat
isolasi), kimia.
d. Bila ada kerusakan dengan mudah dapat diganti dan bisa diperoleh dalam
waktu singkat.
e. Pembebanan tekanan biasanya bersifat elastis
f.
Bila terawat dengan baik akan
tahan lama
g. Bahan bangunan yang ramah lingkungan
2. Kekurangan :
a. Kurang homogen ketidaksamaan
sebagai hasil alam
b. Sering terdapat cacat-cacat pada kayu, atau ketidakteraturan struktur
serat
c. Sangat mudah terbakar
d. Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan kelembaban
e. Terjadinya lendutan yang cukup besar
D. Klasifikasi
Penggolongan kayu
dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik dan keawetan. Secara fisik terdapat
kalsifikasi kayu lunak dan kayu keras. Kayu keras biasanya memiliki berat
satuan (berat jenis) lebih tinggi dari kayu lunak.
a. Kayu lunak : berasal dari pohon berdaun konifer (jarum). Pada umumnya
lebih halus dan lebih keras. Kayu lunak mempunyai 2 macam sel yaitu, tracheid
dan parenchyma cell. Keduanya terlihat seperti tube dengan 2 ujung tertutup. Contohnya: kayu damar, mahoni
(kerasnya sedang, seratnya halus) dan kayu pinus, flamboyan (kerasnya sedang,
seratnya lurus terpadu)
b. Kayu keras : bersal dari pohon deciduous (berdaun lebar). Pada musim
dingin daunnya akan gugur. Kayu keras lebih kompleks dari kayu lunak karena
mempunyai 5 macam sel. Contohnya: kayu jati, mahoni, sono keling, sawo, dan
kayu biasa.
Klasifikasi fisik lain adalah terkait dengan
kelurusan dan mutu muka kayu. Terdapat mutu kayu diperdagangan A,B dan C yang
merupakan penggolongan kayu serta visual terkait dengan kualitas muka (cacat
atau tidak) arah – pola serat dan kelurusan batang. Kadang klasifikasi ini
menerangkan kadar air dari produk kayu.
-
Kayu mutu kering udara
1. Besar mata kayu maksimun 1/6 lebar kecil tampang / 3,5 cm
2. Tidak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
3. Kemiringan serat maksimum 1/7
4. Retak arah radial maksimum 1/3 tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/4
tebal kayu
-
Kayu mutu kering udara 15% - 30%
1. Besar mata kayu maksimum ¼ lebar kecil tampang / 5 cm
2. Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
3. Kemiringan serat maksimum adalah 1/10
4. Retak arah radial maksimum 1/4
tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/5 tebal kayu.
Pengelompokkan
jenis kayu berdasarkan pengenaan iuran kehutanan :
a.
Jenis Meranti / komersil satu
(agathis, balau, balau merah, bingkirai, damar, durian, gia, giam, jelutung, kapur,
kapur petanang, kenari, keriung, kulim, malapari, matoa, medang, meranti
kuning, meranti merah, meranti putih, merawan, merbau, mersawa, nyatoh, pelapi,
penjalin, perupuk, pinang, pulai, rasamala, dan resak)
b.
Jenis Rimba Campuran / komersil
dua (bakau, bayur,benuang, berumbung, bintangur, ekaliptus, gelam, jabon,
jambu-jambu, kecapi, ketapang, kedondong hutan, kelumpang, kempas, kenangan,
keranji, mahang, medang, mempisang, mendarahan, merambang, punak, puspa,
rengas, sengon, sepat, sesendok, simpur, surian, tembesu, terap, terentang,
tusam)
c.
Jenis Kayu Eboni / indah satu
(eboni, eboni bergaris, dan eboni hitam)
d.
Jenis Kayu Indah / indah dua
(bongin, bungur, cempaka, cendana, dahu, johar, kuku, kupang, lasi, mahoni,
melur, membacang, mindi, nyirih, pasang, perepat, darat, raja bungam rengas,
ramin, sawo kecik, salimuli, sindur, sonokembang, sonokeling,sungkai, tanjung,
tapos, tinjau, belukar, torem, trembesi, ulin, dan weru)
Ada juga
jenis-jenis kayu berikut :
a. Kayu solid
b. Kayu lamina : kayu olahan dari potongan-potongan kayu , yang direkatkan
untuk membentuk kayu dengan ukuran, bentuk dan mutu sesuai kebutuhan.
c. Kayu komposit struktural : kayu olahan yang terbuat dari vinir kayu
dengan arah serat memanjang
d. Panil kayu struktural : untuk mengatasi masalah penyusutan
-
Panil kayu lapis : terdiri dari
tiga vinir kayu lapis.
-
Panil komposit : bagian muka dan
belakang berupa vinir kayu dan tengah terbuat dari serat kayu pakai ulang
-
Panil tak bervinir
4.
BETON
A. Pengertian
Beton adalah
suatu campuran yang berisi pasir, krikil, dan agregat lain yang dicampurkan
menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk
masa yang sangat mirip seperti batu. Dapat digunakan untuk membuat pondasi,
balok, plat cangkang, plat lantai, dll.
B. Karakteristik
1. Kuat tekan beton
2. Kemudah pengerjaan
3. Rangkak dan susut
4. Pemisahan kerikil dan air
5. Yang mempengaruhi kekuatan beton adalah :
a. Kualitas semen
b. Proporsi semen didlam campuran
c. Kekuatan dan kebersihan agregat
d. Ikatan/adesi antara pasta, semen, dan agregat
e. Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton
f.
Pemadatan beton dan perawatan
6. Kekuatan tarik, tekan, dan geser
7. Bersifat rengkak, penambahan waktu akibat beton yang bekerja .
C. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan :
a. Dapat dibentuk sesuai keinginan
b. Mampu memikul beban tekan yang besar
c. Tahan terhadap temperatur tinggi
d. Biaya pemeliharaan yang rendah, karena tahan bakar/panas
e. Harganya relatif murah
2. Kekurangan
a. Bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah
b. Pelaksanaan pekerjaan diperlukan ketelitian yan gtinggi
c. Berat
d. Daya pantul suara besar
e. Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk
f.
Tidak memiliki kekuatan tarik
g. Setelah dicampur beton segera mengeras
h. Beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa didaur ulang
i.
Beton keras menysut dan mengembang
bila terjadi perubahan suhu
j.
Beton bersifat getas (tidak
daktail)
D. Klasifikasi
Menurut
kekasarannya :
a. Betoon segar, masih dapat dikerjakan
b. Beton hijau, baru saja dituang
c. Beton muda : 3 < 28 hari
d. Beton beto n keras : umur > 28 hari
Menurut berat
jenisnya :
a. Beton ringan
b. Beton sedang
c. Beton berat
Menutur cara
pengecoran :
a. Cara setempat (insitu)
b. Cara eksitu (ditempat lain)
c. Pabrikasi/pracetak
d. Beton siap pakai
Menurut PBI
tahun 1971 :
a. Beton kelas I : beton untuk pekerjaan non-struktural
b. Beton kelas II : beton pekerjaan struktural secara umum
c. Beton kelas III : untuk pekerjaan struktural, dengan karakteristik yang
lebih tinggi
Berdasarkan
tegangan pra-layan :
a. Konvensional : beton normal yang tidak mengalami pra-layan
b. Pre-stressed : diberingan tegangan pra-lyan pada saat pembuatannya sitem pre-stressing
c. Post-tensioned : diberikan tegangan pra-layan dengan sistem
post-tensioning
Ada juga
bermacam-macam jenis beton, yaitu :
§ Beton ringan : dibuat dengan beban mati dan kemampuan mengahantar
panasnya lebih kecil
§ Beton massa : beton yang tuang kedalam volume besar
§ Ferrosmen : suatu bahan gabungan yang diperoleh deng an cara memberikan
suatu anyaman kawat baja sebaai pember kekuatan tarik
§ Beton serat : bagian komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan
lain yang berupa serat.
§ Beton non-pasir: bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang
diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton
§ Beton siklop : beton biasa yang menggunakan ukuran agregat yang relatif
besar
§ Beton hampa : adalah beton yang setelah diaduk, dituang, dan dipadatkan
sebagaimana beton biasa, sisa air disedot dengan cara khusus yang disebut cara
vacuum.
§ Beton mortar : adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat,dan air.
(mortar lumpur, kapur, semen)
5.
BAJA
A. Pengertian
Baja adalah paduan antara besi (Fe) dan karbon (C) dengan penambahan
paduan lainnya.
Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan
karbon sebagai material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras,
mencegah atom besi, yang secara alami teratu dalam lattice, begereser melalui
satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan penyebaran alloy dapat
mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat
memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja
adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, aloy
dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi
B. Karakteristik
1. Kekuatan tinggi
2. Kemudahan pemasangan
3. Keseragaman
4. Hal-hal yang diperhatikan untuk baja mutu tinggi
a. Ralaksasi tegangan
b. Berkurangnya tegangan baja pada regangan konstan
c. Karat tegangan
d. Peristiwa korosi yaang dapat menurunkan tegangan
baja
e. Kerapuhan oleh hidrogen, mengakibatkan retak yang
merapuhkan baja
C. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan :
a. Proses pemasangan
relatif cepat
b. Penyambungan baja
dapat menggunakan bberapa metode
c. Komponen struktur
yang tidak dipakai dapat digunakan lagi
d. Struktur yang
dihasilkan bersifat permanen,
e. Memerlukan
pemeliharaan yang sederhana
f.
Lebih murah dibanding bahan lain
2.
Kekurangan :
a.
Tidak tahan terhadap panas
b.
Tidak tahan karat
c.
Tidak mampu menahan arah horizontal yang tinggi seperti
kemampuan menahan tekuk.
D. Klasifikasi
Baja
secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :
1.
Baja Karbon (carbon steel)
a.
Baja karbon rendah (low carbon
steel) Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin
Penggunaannya:
0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings,
pipes, chains, rivets, screws, nails.
0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings,
bridges, buildings
b.
Baja karbon menengah (medium
carbon steel )
Kekuatan
lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
Sifatnya
sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
0,30 % –
0,40 % C : connecting rods, crank
pins, axles.
0,40 % –
0,50 % C : car axles, crankshafts,
rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
0,50 % –
0,60 % C : hammers dan sledges
c.
Baja karbon tinggi (high carbon
steel) tool steel
Sifatnya
sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 %
Penggunaan : screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives,
screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers,
tools for turning hard metals, saws
for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters
2.
Baja Paduan (Alloy steel)
Tujuan
dilakukan penambahan unsur yaitu:
Untuk
menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
Untuk
menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
Untuk
meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Untuk
membuat sifat-sifat special
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya
dibagi menjadi:
a.
Low alloy steel, jika
elemen paduannya ≤ 2,5 %
b.
Medium alloy steel, jika
elemen paduannya 2,5 – 10 %
c.
High alloy steel, jika
elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu
a.
Baja Paduan Khusus (special alloy
steel), Baja jenis ini mengandung satu atau
lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan
vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan
tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
b.
High Speed Steel (HSS) Self Hardening SteelKandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %.
Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks,
lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih
cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua
sampai empat kali daripada carbon steel
c.
Jenis Lainnya :
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
Baja tahan garam (acid-resisting
steel)
Baja tahan panas (heat
resistant steel)
Baja tanpa sisik (non
scaling steel)
Electric steel
Magnetic steel
Non magnetic steel
Baja tahan pakai (wear
resisting steel)
Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut
kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
Baja karbon perkakas (carbon
tool steel)
Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
Baja paduan perkakas (Alloyed
tool steel)
Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
Comments
Post a Comment